Rabu, 29 April 2015

INGIN BERHENTI MARAH PADA ANAK ?

Sumber: http://www.ayahkita.blogspot.com/2015/03/ingin-berhenti-marah-pada-anak-baca.html

Suatu hari ada seorang ibu yang bersifat pemarah dan sering memarahi anaknya. Lalu betekad untuk mengurangi marahnya, si ibu tadi datang menemui Sang Kakek bijak, setelah mendengarkan semua cerita si ibu, sang kakek bijak memberikan sekantong paku dan mengatakan pada si ibu itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama ibu itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana ibu tersebut merasa bisa mengendalikan amarahnya secara penuh dan tidak lagi cepat kehilangan kesabarannya.

Dia memberitahukan hal ini kepada sang Kakek bijak, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari penuh dimana dia tidak marah. 

Hari-hari berlalu dan si ibu itu akhirnya memberitahu sang kakek bijak bahwa semua paku telah tercabut olehnya...

Lalu sang kakek menuntun ibu tersebut ke pagar.

"Hmm. Kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang bekas paku ini, kayu pagar ini, tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya, "

"ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan pada anakmu.….. "

"Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hati anakmu dan orang lain".

"Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang.., lalu mencabut pisau itu... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf.... luka itu akan tetap ada.……"

"Dan tahukah kamu bahwa luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik bahkan lebih sakit lagi karena terus tersimpan di batin bawah sadar anakmu ...."

Ambilah semenit saja dari waktu kita untuk merenungkan hal ini ...

Sabtu, 11 April 2015

Inilah Akibat Suka Menyantap Ceker Ayam

Sumber: http://log.viva.co.id/news/read/612648-ini-efek-kebiasaan-santap-ceker-ayam

Suka menyantap ceker ayam, ini akibatnya yang harus ditanggung oleh para penyukanya akan dibagikan kali ini. Kenyataannya, tidak semua orang hanya terpaku pada bagian dada dan paha ayam saja, banyak juga yang suka makan bagian cekernya karena memang bagi mereka super nikmat meski dagingnya sedikit. Hanya saja, penasaran juga apakah ceker ayam baik bagi tubuh kita.



Suka Menyantap Ceker Ayam, Ini Akibatnya yang Perlu Diperhatikan

Ceker Ayam Ternyata Baik untuk Kesehatan karena Kandungan Zat Kapurnya

Ceker ayam ternyata tidak sesederhana hanya enak di makan saja, tapi ternyata oke juga untuk kesehatan karena mengandung zat kapur. Bagi yang belum tahu, zat kapur sangat bermanfaat bagi penderita reumatik. Justru malah ceker ayam inilah yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh mereka yang memiliki sakit reumatik. Dengan konsumsi yang teratur maka reumatik akan berhasil disembuhkan karena kandungan zat kapur yang dibutuhkan tubuh sudah cukup terpenuhi.

Ceker Ayam Mengandung Kolagen

Mungkin beberapa dari kita belum begitu mengerti tentang apa itu kolagen dan apakah berarti akibat menyantap ceker ayam itu baik. Kolagen dikenal sebagai salah satu jenis protein yang dibentuk dari hydrogen, oksigen dan karbon dan terdiri dari asam amino; Arginine, Hydroxyproline, dan Glycine. Jaringan tubuh manusia, seperti halnya kuku, rambut, tulang rawan, otot, tendon, tulang, dan kulit didukung dan dihubungkan oleh kolagen. Ini pun juga fakta bahwa kolagenlah yang membentuk kulit kita sebanyak 75% dan bahkan kolagen itu sendiri ada dalam tubuh kita sekitar 33%.

Itu artinya, menyantap ceker ayam tidak pernah salah apalagi bagi wanita yang ingin memiliki kulit mulus dan cantik karena kandungan kolagennya mampu memenuhi keinginan tersebut. Ini dia beberapa manfaat kolagen yang bisa disimak.

  • Kemerahan karena kulit yang sensitif atau kena radang bisa dikurangi.
  • Kulit menjadi lebih lembut dan cerah.
  • Kulit menjadi lebih kenyal seperti halnya kulit bayi.
  • Elastisitas dan kekencangan kulit ditingkatkan.
  • Keriput dan garis-garis kecil tanda-tanda penuaan dini bisa dikurangi.
  • Sistem pembuluh darah menjadi lebih kuat dan lancarnya peredaran darah juga merupakan keuntungan menyantap ceker ayam.
  • Bekas jerawat bisa dihilangkan dan dicegah untuk kembali.
  • Kulit yang tadinya pecah-pecah dan sangat kering bisa dijadikan kembali halus dan normal.
  • Timbulnya jerawat bakal dicegah dan bagi yang sedang berjerawat, penyembuhan akan lebih cepat ketika kulit mengonsumsi kolagen.
  • Warna kulit yang kurang merata akan lebih merata dan bersinar.
  • Bagian-bagian tubuh yang terlihat hitam akan menjadi lebih putih, seperti bagian siku, ketiak, dan bibir pun juga bisa jadi merah muda yang tadinya banyak pigmen hitamnya.

Ceker Ayam untuk Obat Arthritis karena Kandungan Kartilagonya

Manfaat menyantap ceker ayam tidak hanya sampai situ saja karena ternyata ada kandungan lain yang baik bagi penderita arthritis, yaitu kandungan kartilago yang memainkan peran besar bagi sendi-sendi tubuh kita. Kartilago ini merupakan nutrisi yang tidak boleh dilewatkan oleh tubuh karena sendi-sendi kita dilancarkan oleh kandungan tersebut. Rasa sakit yang biasanya timbul akibat arthritis bisa diminimalisir dengan kartilago.

Di Cina, ceker ayam sering menjadi bahan tambahan untuk menu sup mereka karena memang dipercaya bahwa dengan menyantapnya bakal awet muda. Selain itu, para ahli bela diri di sana juga memakan ceker ayam dengan teratur karena pergerakan mereka bisa menjadi lebih lancar. Suka menyantap ceker ayam, ini akibatnya apabila mengonsumsinya sering-sering atau malah setiap hari; sepertinya beberapa dari Anda mulai tertarik untuk mencobanya.

Minggu, 29 Maret 2015

Orang-Orang yang Lebih Mudah Bangun Cerobong

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2015/03/30/295146/Orang-Orang-yang-Lebih-Mudah-Bangun-Cerobong

TERSERAH. Itulah salah satu kata yang terbanyak saya ucapkan ketika ditanya anak buah, teman, atau keluarga. Biasanya saya memang hanya mengajukan usul atau ide dalam satu-dua kata.

Saya sependapat dengan peribahasa ini. "Satu kata cukup untuk orang bijaksana. Sebanyak apa pun kata tidak akan cukup untuk memenuhi piring."

Itu diciptakan oleh Benjamin Franklin, salah satu pendiri Amerika Serikat. Tapi, kadang satu kata memang tidak cukup. Maka, datanglah pertanyaan-pertanyaan susulan kepada saya.

Biasanya saya menjawab, "Terserah." Saya percaya bahwa orang di sekitar saya, termasuk anak buah saya, adalah orang-orang yang pandai. Bahkan mungkin lebih pandai.

Bahwa mereka mengajukan pertanyaan, saya yakin itu karena kebiasaan saja. Kebiasaan banyak dinasihati. Atau kebiasaan minta petunjuk. Atau kebiasaan memiliki atasan yang kalau tidak dimintai petunjuk merasa diabaikan anak buah.

"Terserah," jawab saya ketika anak buah mengajukan pilihan cara mengerjakan atau memutuskan. Tapi, kalau dia masih juga minta petunjuk, saya akan bilang bahwa saya ini bukan "pabrik petunjuk". Yang selalu memproduksi petunjuk. Kecuali mereka benar-benar tidak tahu, barulah saya bicara. Itu pun bukan petunjuk. Hanya usul. Bahwa usul saya itu dianggap baik, silakan.

"Kalaupun tidak, silakan pakai cara lain. Saya tidak marah kalau "petunjuk"saya tidak dijalankan. Asal yang dia lakukan lebih baik.

Istri saya sering komplain. "Kok terserah terus?" katanya.

Saya setuju dengan Benjamin Franklin. Kata-kata saja tidak akan bisa membuat seseorang kenyang. Kerjalah yang bisa mengatasinya. Tapi, banyak atasan yang ketika anak buahnya minta petunjuk mengira anak buah itu benar-benar minta petunjuk. Padahal, anak buah itu hanya ingin menghargai atasan. Atau sedikit menjilat.

Lalu, sang atasan memaksakan diri untuk memberikan petunjuk. Dia merasa tidak pantas kalau tidak memberikan petunjuk. Atau merasa wibawanya turun. Atau merasa dikira kurang pandai. Atau merasa kok seperti bukan atasan.

Saya sendiri, ketika jadi bawahan, kurang senang minta petunjuk. Suatu saat saya diminta "membereskan" kantor Tempo di Surabaya. Waktu itu saya belum lama ditugaskan untuk memimpin Jawa Pos. Sebagai mantan pimpinan Tempo di Jatim, saya tahu apa yang harus saya lakukan. Beberapa orang saya minta meninggalkan Tempo. Heboh.

"Lho, kok sejauh itu?" ujar pimpinan Tempo di Jakarta. "Kan beres," kata saya. Goenawan Mohamad, pimpinan tertinggi Tempo, akhirnya melegakan saya. "Dahlan orangnya memang begitu. Biar saja," katanya.

Tahun 2000, saya ditugasi Gubernur Jatim Imam Utomo untuk menjadi Dirut perusahaan daerah PT Panca Wira Usaha (PWU). Saya sungkan. Saya mau. Tapi tidak mau digaji. Dan tidak mau mendapat fasilitas apa pun. Sebab, saya tidak mau meninggalkan Jawa Pos.

Salah satu perusahaan daerah itu adalah pabrik karet Ngagel. Entah sudah berapa tahun rugi. Pabriknya reyot, lantainya tanah berair, dan sarang laba-laba ada di mana-mana. Saya lihat, di situ ada seorang anak muda yang pandai dan pekerja keras. Namanya Budi Harahap. Saya tunjuk dia jadi Dirut.

Beberapa atasannya yang lebih tua terbalik jadi anak buahnya. Heboh. Karyawan demo. Gubernur kirim surat teguran. "Perusahaan milik pemerintah kok sampai didemo. Tidak boleh terjadi lagi," kira-kira begitu. Lantas, saya jawab, "Pak Gubernur, demo itu biasa. Mungkin masih akan terjadi lagi."

Sejak itu, pabrik karet Ngagel membaik. Lalu, Budi minta dibangunkan pabrik baru untuk memproduksi steel rubber conveyor. Itu akan menjadi satu-satunya. Semua steel rubber conveyor diimpor dari Jerman, Prancis, atau Tiongkok.

Saya setuju. Tapi, perusahaan kan tidak punya uang. Padahal, perlu investasi Rp 40 miliar. Memang bisa pinjam bank. Tapi, perusahaan belum dipercaya bank. Utang macet masa lalunya masih banyak di beberapa bank. 

Bank juga tidak mau menerima jaminan milik pemerintah. Akhirnya, saya jaminkan pribadi saya, tentu dengan seluruh kekayaan saya pribadi, untuk pinjaman itu. Pabrik pun berdiri di Karangpilang. Sekarang maju sekali. Sangat menguntungkan.

Pabrik kulit yang sudah tidak berproduksi, hampir runtuh, dan jadi sumber polusi di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, juga harus dirombak. Tapi, juga tidak ada dana. Deposito pribadi pun saya jaminkan untuk memperoleh pinjaman bank. Jadilah Jatim Expo itu.

Di Jawa Pos, saya memiliki puluhan orang yang untuk mengerjakan banyak hal tidak perlu minta petunjuk. Bukan saja "pabrik petunjuk"-nya memang jarang berproduksi, juga karena mereka memang tipe orang "satu kata cukup untuk seorang yang bijaksana".

Mereka juga bukan orang-orang yang menerima takdir begitu saja. Mereka seperti pepatah Benjamin Franklin, "Hati-hati dengan pengeluaran, biarpun kecil. Karena kebocoran kecil bisa menenggelamkan kapal."

Mereka adalah para pekerja keras, mau menderita, dan tidak kesusu ingin menikmati. Seperti kata Benjamin Franklin, "Barang siapa sarapan berlebihan, dia akan makan siang dengan kemiskinan dan makan malam dengan penderitaan."

Sebab, seperti pepatah Benjamin berikutnya, "Lebih mudah membangun dua cerobong asap daripada menjaga salah satu cerobong untuk bisa terus mengepul."

Saya tidak tahu mengapa Benjamin yang tidak pernah jadi presiden Amerika Serikat itu justru menjadi penanda mata uang dolar AS terbesar, USD 100. Dan tidak pernah diganti sejak 1929. Semua orang Amerika yang saya tanya tentang itu tidak tahu. Saya cari di internet, juga tidak ketemu. 

George Washington, pendiri dan presiden pertama AS, justru hanya menjadi penanda uang 1 dolar. Yang jelas, penanda mata uang harus diputuskan oleh parlemen. 

Jangan-jangan karena Benjamin Franklin adalah seorang filsuf (di samping seorang wartawan, penulis, dan penemu beberapa teori dalam kelistrikan) yang begitu mendorong orang untuk menjadi kaya melalui kerja keras serta menghargai uang. Dia juga anti kepada orang malas dan orang mengeluh. 

Seseorang mengeluh atas tingginya pajak pemerintah. Benjamin bilang, "Jangan terus mengeluh, nanti Anda tidak bisa membayar pajak. Bekerja keraslah, Anda akan punya uang, kehormatan, dan bisa membayar pajak." Tapi, banyak orang tidak mau bekerja keras karena tidak tahu berharganya uang. 

"Ingin tahu betapa berharganya uang?" tulis Benjamin dalam bukunya pada 1756 tentang cara menjadi kaya. "Cobalah pinjam uang," jawabnya.

Meski dia pendiri AS terkemuka, tapi tidak pernah ditanya oleh Thomas Jefferson ketika ketua tim penulis draf deklarasi kemerdekaan itu merumuskan deklarasi. Konon, Jefferson, yang akhirnya jadi presiden ketiga AS dan gambarnya menjadi penanda mata uang 20 dolar, khawatir akan terlalu banyak kalimat filsafat yang diusulkan dalam draf deklarasi.

Rupanya dia juga seorang humoris yang getir. Karya legendarisnya yang berjudul Cara Menjadi Kaya itu ditutup dengan dua kalimat yang pahit.

"Semua yang membaca cara-cara menjadi kaya ini mengaku sepenuhnya mengerti, menyadari, dan ingin melakukannya. Tapi, besoknya mereka mengerjakan sebaliknya, seperti juga ketika mereka baru pulang dari mendengar khotbah." (***)

Kamis, 19 Maret 2015

SISTEM PENDIDIKAN KNOWING VS BEING

Sumber: Komunitas AYAH EDY

Para orang tua dan guru yang berbahagia...

Satu hari saya kedatangan seorang tamu dari negeri Eropa, dan seperti biasa... setelah tugas-tugas utama kami selesai, saya selalu menawarkan dan mengajak rekan saya untuk berjalan-jalan melihat-lihat keindahan objek-objek wisata kota Jakarta dan sekitarnya.

Dan sepanjang jalan kami terus berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Dan pada saat kami ingin menyeberang jalan kawan saya ini selalu berusaha untuk mencari zebra cross untuk tempat kita menyebrang.

Berbeda dengan saya sendiri dan kebanyakan orang Jakarta pada umumnya yang dengan mudahnya menyeberang jalan dimana saja ia suka, bahkan tidak hanya menyebrang jalan, banyak dari mereka yang dengan santainya melompati pagar pembatas jalan yang tingginya hampir satu meter.

Dan sungguh aneh bahwa teman saya ini tetap saja tidak terpengaruh oleh situasi, dan masih saja terus mencari zabra cross setiap kali dia mau menyeberang. Meskipun saya tahu bahwa di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dengan zebra cross.

Dan yang lebih memalukan lagi adalah bahwa meskipun sudah ada zebra cross tetap saja para pengemudi tidak mau memberikan kita jalan dan tetap menancap gasnya sehingga rekan saya ini sering menggeleng-gelengkan kepalanya tanda begitu kagumnya terhadap prilaku bangsa kita.

Sebuah fenomena yang cukup menggelitik yang tampak nyata di depan saya, perbedaan antara teman saya yang dari Eropa ini dengan saya dan bangsa saya.

Dan pada saat kami sedang beristirahat disalah satu tempat wisata, akhirnya tak tahan lagi bagi saya untuk menanyakan pandangan teman saya ini mengenai fenomena menyebrang jalan tadi, meskipun sebenarnya dalam hati kecil saya merasa agak malu juga.

Saya bertanya mengapa orang-orang di negara kami menyebrang tidak pada tempatnya, meskipun sesungguhnya jika ditanya mereka tahu bahwa Zebra Cross itu adalah tempat untuk menyebrang jalan.

Sementara saya perhatikan, anda selalu konsisten mencari zebra Cross untuk tempat menyebrang meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dengan zebra cross, tanya saya padanya.

Setelah selesai menyantap makan siangnya lalu pelan-pelan dia mulai menjawab pertanyaan saya. Katanya... Edy... Its all happen because of The Education System. Edy semua ini terjadi penyebabnya adalah karena sistem pendidikan, katanya. Wah... bukan main kagetnya saya mendengar jawaban rekan saya ini, apa hubungannya antara menyebrang jalan sembarangan dengan sistem pendidikan? dalam hati saya berpikir.

Lalu teman saya ini melanjutkan penjelasannya, Di dunia ini ada dua jenis sistem pendidikan, yang pertama adalah sistem pendidikan yang hanya menjadikan anak-anak kita menjadi mahluk “Knowing” atau sekedar tahu saja, sedangkan yang lainnya sistem pendidikan yang mencetak anak-anak menjadi mahluk “Being”.

Lalu saya katakan apa maksudnya?

Ya kebanyakan sekolah yang ada hanya bisa mengajarkan banyak hal untuk diketahui para siswanya... sementara sekolah tadi tidak mampu membangun kesadaran siswanya untuk mau melakukan apa yang dia ketahui itu sebagai bagian dari kehidupannya.

Sehingga anak-anak tumbuh hanya menjadi “Mahluk Knowing” hanya sekedar mengetahui bahwa zebra cross adalah tempat menyeberang, tempat sampah adalah untuk menaruh sampah tapi mereka tetap menyebrang dan membuang sampah sembarangan.

Ciri-ciri sekolah semacam ini biasanya memiliki banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan pada siswanya... hingga tak jarang membuat para siswanya stress dan mogok sekolah, segala macam di ajarkan dan banyak hal yang di ujikan... tetapi tak satupun dari siswa yang menerapkannya setelah ujian dilakukan ya... karena ujiannyapun hanya sekedar tahu saja “Knowing”.

Sementara di negara kami... sistem pendidikan benar-benar di arahkan untuk mencetak manusia-manusia yang tidak hanya tahu apa yang benar akan tetapi mereka juga mau melakukan apa yang benar sebagai bagian dari kehidupannya.

Di negara kami anak-anak hanya di ajarkan 3 mata pelajaran pokok yakni Basic Sains, Basic Art dan Social yang semuanya dikembangkan melalui praktek langsung dan studi kasus terhadap kejadian nyata yang terjadi diseputar kehidupan mereka. Sehingga mereka tidak hanya tahu, malainkan mereka juga mau menerapkan ilmu yang diketahuinya dalam keseharian kehidupan mereka.

Anak-anak ini juga tahu persis alasan mengapa mereka mau atau tidak mau melakukan sesuatu. Cara ini mulai di ajarkan pada anak sejak usia mereka masih sangat dini agar terbentuk sebuah kebiasaan yang kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk “Being”. Yakni manusia-manusia yang melakukan apa yang mereka tahu benar.

Wow! Sungguh penjelasan yang luar biasa dan telah membuat saya begitu tercengang! Betapa sekolah itu sesungguhnya begitu memegang peran yang sangat penting bagi pembentukan prilaku dan mental anak-anak bangsa. Betapa sebenarnya sekolah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga sertifikasi yang hanya mampu memberi ijazah para anak bangsa.

Ya... kini saya mulai menyadari bahwa sekolah-sekolah kita mestinya lebih di arahkan untuk mencetak generasi yang tidak hanya sekedar tahu tentang hal-hal yang benar tapi jauh lebih penting untuk mencetak anak-anak yang mau melakukan apa-apa yang mereka ketahui itu benar. Ya... Mencetak manusia-manusia yang “Being”.

Para orang-orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, mari kita renungkan bersama...
Apakah sekolah-sekolah kita? Ya! Tempat anak-anak kita bersekolah telah menerapkan sistem pendidikan dan kurikulum yang akan menjadikan anak-anak kita untuk menjadi mahluk “Being” atau hanya sekedar menjadi Mahluk “Knowing” saja?

www.ayahkita.blogspot.com
-ayah edy-


Kisah di ambil dari buku Ayah Edy Punya Cerita

Rabu, 18 Maret 2015

Pohon Sirsak Sangat Ampuh Mengobati Kanker Secara Alami

Sumber: dari grup di Facebook

Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang jauh-jauh. Karena ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya 10.000 kali lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini buah yang sudah familiar dengan orang Indonesia, yaitu buah sirsak serta daun sirsak.

Tetapi mengapa kita tidak tahu? Karena salah satu perusahaan dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini rapat-rapat. Mereka ingin dana riset sangat besar yang sudah mereka keluarkan bisa kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dari rahasia pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya dijual ke pasar dunia.

Memprihatinkan karena beberapa orang meninggal sia-sia dengan mengenaskan, lantaran  ganasnya penyakit kanker, sedangkan perusahaan raksasa pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon ini.

Pohonnya pendek di Brazil dinamai Graviola, di Spanyol Guanabana” dan bahasa Inggris nya Soursop. Di Indonesia namanya Sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-kecut agak asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dijadikan jus.

Khasiat buah sirsak ini anti tumor (kanker) yang sangat kuat, terbukti scara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), Efektif melawan berbagai jenis parasit atau cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi masyarakat Amerika adalah: institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh pohon ajaib yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini untuk masa yang akan datang.

Riset membuktikan pohon ajaib dan buahnya ini mampu menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun ataupun rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan. Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan atau pnyembuhan. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.

Hasil test dari ekstrak (sari) buah ini scara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda.

Diantaranya kanker: Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru-paru, Pankreas. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhn sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan terapi kemo yang biasa di gunakan.

Tidak seprti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan, tidak membunuh sel-sel sehat.

Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon ajaib ini, selama bertahun-tahun dan kita tidak tahu apa-apa mengenai hal ini? Begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.

Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh di hutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini yakni kulit, akar, daun, daging buah dan bijinya selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.

Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya
manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan.

Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker. Tapi kisah Graviola hampir berakhir di sini. Dibawah undang-undang federal sumber bahan alami untuk obat dilarang atau tidak bisa dipatenkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa (kloning) dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil, Graviola tidak dapat di-kloning.

Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test. Ketika mimpi untuk mendapatken keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang ilmuwan dari tim riset yang tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, ia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan-bahan alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban graviola mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.

Sejak 1976 Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan oleh 20 Laboratorium Independen yang berbeda.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh The Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan terapi kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh ataupun terganggu. Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat. Maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh trapi kemo, menimbulkan efek negatif seperti rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker scara efektif, terutama sel kanker prostat, pankreas dan paru-paru.

Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini ditemukan juga melalui informasi dari lembaga-lembaga tersebut di atas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan dipanen oleh orang-orang pribumi Brazil, kini bisa diperoleh di Amerika.

Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Daun sirsak sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel-sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh sebagian sel-sel normal.


Sekarang kita tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis manis  kecut menyegarkan. Buah alami 100% obat tanpa efek samping apapun.

Terungkap Bagaimana Membuat Password Paling Aman

Sumber: http://tehnografi.blogspot.com/2014/10/terungkap-bagaimana-membuat-password.html

Password atau kata kunci merupakan bagian penting dari sebuah akun di dunia internet, baik itu untuk akun media sosial, email, hingga membuka aplikasi, kita selalu diwajibkan untuk mengisi password.

Akan tetapi banyak dari kita kurang memperhatikan password, dan biasanya dibuat agar kita tidak lupa dengan membuat kata atau kombinasi yang sederhana, seperti tanggal lahir, nomor plat kendaraan, atau tanggal bersejarah dalam hidup kita.

Akan tetapi kata-kata yang sederhana dan mudah diingat tersebut, memudahkan hacker atau orang yang tidak bertanggung jawab, membobol akun kita di internet. Tentunya itu sangat disayangkan, terlebih jika kita menyimpan data-data pribadi atau sangat penting.

Peneliti dari Universitas Carniage Mellon, telah meneliti secara acak tentang password yang sering digunakan oleh netizen. Dan hasilnya password mereka mudah ditebak.

Namun ada password yang sukar untuk ditebak dan mudah untuk digunakan, yaitu dengan membuat sebuah kalimat. Dan password ini sangat mudah diingat namun sulit untuk dibajak. Misalnya "Saya mengikat tali sepatu" atau "Saya tinggal di Jakarta."

Password seperti kalimat tersebut sangat sulit untuk ditebak oleh pembajak, dibandingkan dengan satu kata yang diselingi dengan karakter angka. Dan ini bisa Anda terapkan di akun sosial yang dimiliki.

Rabu, 04 Februari 2015

Pakai Daun Pepaya untuk Demam Berdarah

Sumber: http://www.bebeja.com/demam-berdarah-segera-pakai-daun-pepaya/

Serangan demam berdarah (DB) kini mulai mewabah kembali di banyak tempat di Indonesia. Demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam aliran darah di tubuh melalui perantara nyamuk genus Aedes itu, bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. 

Salah satu ciri gejala serangan demam berdarah selain nyeri otot, sakit kepala, serta kemunculan bintik-bintik merah di kulit tersebut adalah nilai trombosit yang jauh dari kondisi normal sebesar 150.000–450.000 mm3.

Wabah demam berdarah juga saat ini terjadi di India. Yang menarik untuk menaikkan nilai tromosit, masyarakat memanfaatkan air rebusan daun pepaya. Beberapa penangkar bibit pepaya di New Delhi kewalahan kebanjiran order lantaran masyarakat mulai ramai-ramai menanam pepaya di rumah. Menurut Vikram Saini, dari Masjid Nurseri di bilangan Pandara, New Delhi, animo masyarakat menanam pepaya demikian tinggi. Vikram saat ini bisa menjual 20–25 bibit pepaya setinggi 30–40 cm. Vikram menjelaskan para konsumen biasanya akan memetik daunnya dan meresepkan air rebusan daun pepaya itu bagi keluarga atau tetangga yang terkena demam berdarah.

Pengalaman empiris tersebut menarik perhatian banyak peneliti. Sejauh ini belum ada hasil riset yang membuktikan secara ilmiah bila senyawa yang terkandung dalam daun pepaya bisa melambungkan jumlah trombosit. Namum fakta di lapangan mengejutkan. Banyak dokter di rumahsakit di New Delhi terheran-heran saat pasien demam berdarah dengan cepat bisa mengembalikan kondisi trombosit di tubuh pada nilai normal. Suronjit Chattejee dari Indraprashtha Apollo Hospitals melaporkan banyak pasiennya segera pulang dengan kondisi trombosit normal setelah 2–3 hari mengonsumsi jus daun pepaya.

Konsumsi daun pepaya bagi penderita demam berdarah bisa ditempuh dengan 2 cara. Pertama merebus 1 lembar daun pepaya yang telah dipotong dengan 5 gelas air dan tersisa 2 gelas untuk diminum 2 kali. Kedua dengan membuat ekstrak jus daun pepaya dengan memblendernya. Preeti Chabra dari Rumahsakit Sir Ganga Rama menjelaskan banyak pasien di rumahsakit melambung dengan cepat nilai trombositnya setelah 2 hari meminum jus daun pepaya. Jadi mulai sekarang siapkan tanaman pepaya di rumah Anda sebagai obat demam berdarah.